Yuk Berbagi, Cara Mahasiswa UTM Menularkan Kebahagiaan di Bulan Suci

Duta Pendidikan bersama Anak-anak Pelabuhan Kamal (Foto: Dok. LPM Sinar)

Bagaimana makna Ramadan bagi anak-anak berasal dari keluarga tidak mampu? Demikian pertanyaan segelintir orang yang masih peduli pada fenomena sosial. Mengamati bulan Ramadan yang penuh berkah ini, masih ada sekelompok masyarakat tak dapat menikmati keindahannya. 

Atas dasar renungan itulah, duta Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Arum Fajar, berinisiatif mengadakan acara bakti sosial bagi anak-anak yang tinggal di Pelabuhan Kamal, Bangkalan. Tepat pada Rabu (14/06/17) acara diselenggarakan di sebuah bangunan bekas sederhana, dengan menggelar banner sebagai alas duduk. 

Selama acara, terdengar alunan musik ukulele, sajian musikalisasi puisi oleh Teater Sabit, komedi tunggal, dan permainan sulap dosen UTM. Anak-anak pelabuhan Kamal yang terbiasa bekerja di bawah terik matahari, sore itu duduk tenang menikmati hiburan sambil menunggu takjil gratis. Mereka bersorak gembira merayakan Ramadan. Beberapa di antaranya malu-malu disuruh maju ke depan untuk ikut bermain sulap.

Acara ini merupakan hasil kerja sama antara finalis duta pendidikan UTM dengan seluruh badan kelengkapan FIP, serta komunitas Indonesia Belajar Mengajar (IBM). Acara bertujuan untuk berbagi kepada masyarakat pelabuhan Kamal, sembari mempererat tali persaudaraan antara mahasiswa dengan warga. Hadirnya beberapa dosen UTM, beserta komunitas Do It Yourself (DIY) turut meramaikan acara perdana ini. 

Kegiatan bertajuk “Yuk Berbagi” ini mengelola dana yang didapat dari donasi seluruh badan kelengkapan FIP dalam bentuk makanan, uang, dan baju. Anak-anak beserta orang tua yang menerima donasi tersebut tampak antusias menyambut berkah di bulan suci.

Dalam usaha mengundang anak-anak beserta orang tuanya itu, IBM sebagai komunitas belajar-mengajar yang berdiri sejak 2015, dengan misi mengadakan pembelajaran bagi anak-anak yang tidak mampu bersekolah, memiliki strategi tersendiri. 

“Cukup mudah mengundang mereka. Karena setiap sabtu dan minggu, kami mengajar anak-anak Pelabuhan Kamal. Usai mengajar, kami mengantar mereka pulang. Sehingga kami akrab dengan orang tuanya,” ujar Fatiyatul Karimah, selaku ketua umum IBM.

Acara mencapai puncaknya sekitar pukul 18.00 WIB, dengan buka bersama, makan nasi tumpeng, lalu ditutup agenda bersalam-salaman. Saat itu, tampak Fatiyatul Karimah membagikan takjil kepada seorang anak perempuan sambil berkata, “Minggu ini sekolah, ya!” Pertanyaan dijawab dengan jawaban mantap anak tersebut, “Iya!” (GG/Ald)