WARTA SINAR-Kursus
Mahir Pembina Tingkat Dasar atau KMD adalah suatu kegiatan untuk membentuk
seseorang menjadi pembina pramuka. Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar mewajibkan
mahasiswanya mengikuti KMD. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilaksanakan
pada semester enam, untuk tahun ini pelaksanaan dilakukan pada semester dua
sekaligus sebagai penilaian UAS Mata Kuliah Kepanduan.
“Kalo masalah umur tidak menjadi
masalah, yang terpenting cara penyerapannya dan teknis pelatih dalam
menyampaikan.” Sambung Pak Samsul Kepala Pusdiklat Bangkalan.
Kegiatan
dengan tema Asah Pembina untuk Generasi Pembina yang Berkarakter, dibuka pada hari Senin (16/7) di Gedung Cakra lantai
satu. KMD tahun ini dibuka oleh dosen pengampu mata kuliah kepanduan. Peserta
terdiri dari 154 perempuan dan 27 laki-laki. Sedangkan panitia terdiri dari
perempuan 32 dan laki-laki 6.
“Kegiatan KMD adalah acara dari kita
dan untuk kita, berdasarkan semboyan pramuka,’ikhlas bhakti bina bangsa,
berbudi bawa laksana’, hal itu yang
menjadi fondasi acara ini.” Ujar Rifa’i selaku ketua pelaksana.
KMD tahun ini tidak hanya melulu
diselenggarakan di dalam ruangan ber-ac. Namun juga dilakukan di luar ruangan,
hal ini sesuai dengan ciri khas dari Pramuka.
“Pelaksanaan pendidikan Pramuka di alam
terbuka untuk membentuk keterampilan yang alami itu adalah ciri dari pramuka.” Ujar
Pak Suparto selaku Kepala KMD.
Kegiatan dilakukan selama 6 hari,
dengan rincian 2 hari pembekalan materi, 1 hari praktek langsung ke SD terdekat,
dan 3 hari berkemah di area Kampus. Materi dapat tersampaikan secara
keseluruhan yang pelaksanaanya dilakukan di luar kelas.
“Alhamdulillah hasil praktek ke SD
hanya dengan dua hari pendalaman materi sudah mampu mengarahkan dan membimbing
baik itu tingkatan siaga maupun penggalang.” Sambung Kepala Pusdiklat
Bangkalan.
Pelaksanaan
KMD berakhir pada hari sabtu (21/7) dengan pembacaan surat keputusan kelulusan
dan penyampain kesan oleh Ketua Pusdiklat Bangkalan.
“100%
lulus dilihat dari absensi, tes, praktek, keaktifan, dan yang paling utama ini
adalah kursus, dimana tujuan utamanya belajar. Dari yang tidak tau menjadi
tahu, walaupun dengan sarana seadanya.” Tambah Pak Samsul.
Kursus
Mahir Dasar bukanlah suatu kegiatan yang membosankan dan menegangkan. Ciri khas pramuka adalah banyak
bermain dan bernyanyi namun terdapat unsur pendidikan.
“Sangat
menyenangkan dan penuh kesan, saya kira disini akan dibentak-bentak, ternyata
tidak. Bermain dan bernyanyi membuat materi enak untuk diserap.” Sambung Arista
selaku peserta.
“Untuk
tahun depan yang lebih diutamakan pembuatan proposal. Susunan acara harus
dipastikan bagus, tertib, terprogram, dan terjadwal agar semua kegiatan
berjalan dengan semestinya dan tidak tertunda-tunda.” Ungkap Kepala Pusdiklat
Bangkalan.(Pit/Lut)