Seperti
yang kita ketahui bahwa Pancasila lahir sebelum kemerdekaan diperoleh Negara
Indonesia. Tepatnya 1 juni 1945 pada sidang Dokuritsu
Junbi Cosakai yang dalam bahasa Indonesia diartikan Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang akrab kita sebut dengan BPUPKI. Jadi bisa
dikatakan hingga saat ini Pancasila sudah berumur 76 tahun. Tetapi, meskipun
begitu banyak yang masih tidak hafal Pancasila, atau kerap salah dalam
pengucapannya, apalagi dalam mengamalkannya? Bisa dibayangkan sendiri seperti
apa.
Jika
ditanya seberapa penting kita menghafal Pancasila, jawabannya adalah sangat
penting, dan harus
dilakukann. Pada
hakikatnya Pancasila itu bukan dihafalkan melainkan diterapkan dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah ideologi bangsa dan negara,
"ideologi" dalam Kamus Bahasa Indonesia merupakan kumpulan konsep bersistem
yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup. Pancasila sebagai ideologi artinya Pancasila dijadikan
pedoman oleh masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya. Nilai-nilai
yang terkandung dalam kelima asas Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam
bersosialisasi, kehidupan beragama, hak asasi manusia, dan bekerja sama. Oleh
sebab itu penting sekali untuk kita menghayati nilai-nilai pada setiap sila
dalam Pancasila.
Berbicara
mengenai hafal Pancasila, banyak peristiwa yang menjadi sorotan warganet ketika
seorang publik figur tidak hafal Pancasila atau terdapat kesalahan dalam
pengucapannya. Hal tersebut selalu menuai beragam komentar yang mayoritasnya
bukan komentar yang sedap untuk dibaca. Seperti yang terjadi pada salah satu
anggota dewan di Paser, Kalimantan Timur ketika melafalkan sila Pancasila
terdapat kesalahan pengucapan di depan mahasiswa-mahasiswa yang sedang
menyuarakan suara. Hal tersebut sontak mendapat sorakan dari mahasiswa bahkan
ada juga yang sampai menertawakannya.
Peristiwa yang serupa juga terjadi oleh anggota DPRD Kotawaringin Barat, dimana
ketika melafalkan Pancasila mengalami kesulitan saat sampai pada sila keempat.
Kesalahan yang dilakukannya sontak membuat riuh para mahasiswa yang berdemo
memadati halaman gedung DPRD Kobar. Peristiwa-peristiwa serupa sering kerap
terjadi dan dilakukan pula oleh para dewan. Entah dikarenakan rasa nervous atau gugup ketika ditonton
banyak orang, atau memang karena belum hafal sempurna disetiap sila dalam
Pancasila.
Pada
pertengahan tahun 2020 juga ramai menjadi perbincangan saat seorang finalis
ajang Miss Indonesia perwakilan dari
Sumatera Barat, Kalista Iskandar mengalami kesalahan dalam pengucapan sila
Pancasila. Ketika mendapat pertanyaan dari
Bambang Soesatyo seseorang yang menjadi Ketua MPR mengenai lima sila yang terkandung dalam Pancasila, Kalista
tampak kebingungan dan kesulitan dalam menjawab. Khususnya sila keempat dan
kelima yang terkandung dalam Pancasila. Para penonton yang hadir tampak riuh
begitu Kalista Iskandar terlihat kurang mampu mengendalikan diri dalam menjawab
hingga lupa sila dalam Pancasila. Tak sedikit warganet yang mengkritisi bahkan
membanjiri komentar pada akun media sosial Kalista. Meskipun begitu beberapa influence memberikan dukungan dan
membela Kalista, karena begitu banyak warganet yang merundungnya.
Berdasarkan
peristiwa-peristiwa yang dibahas sebelumnya seharusnya menjadikan pengingat
untuk diri kita pribadi, apakah sudah sempurna kita dalam menghafalkan
Pancasila? Apakah kita sudah menghayati dan memahami arti dalam setiap silanya?
Dan apakah kita sudah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari? Hal tersebut
perlu kita tanyakan pada diri kita secara dalam.
Disaat
kita masih
berada di bangku sekolah baik SD,
SMP, hingga SMA setiap hari senin pasti kita melaksanakan upacara bendera.
Dimana sesuai tata urutan upacara
bendera (Pasal 19 UU No. 9 Tahun 2010) setelah mengibarkan bendera merah putih dan
mengheningkan cipta, pembina upacara
membacakan naskah Pancasila dan diikuti oleh seluruh peserta upacara. Hal
tersebut bertujuan agar seluruh peserta
yang mengikuti upacara dapat selalu mengingat dan mengamalkan arti
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan pembacaan naskah Pancasila
dimaksudkan selalu mengingatkan Bangsa Indonesia
khususnya peserta didik tentang peraturan dasar-dasar negara indonesia yang
semuanya telah tercantum dalam ke lima sila tersebut. Dengan begitu peserta
didik lebih mudah mengingat setiap sila karena setiap hari senin selalu
mendengar dan melafalkannya.
Terdapat sebuah penelitian Forrin dan McLeod dari Departemen Psikologi, Universitas
Waterloo, ON, Kanada yang membandingkan efektivitas mengingat dari empat
kelompok subjek penelitian yaitu pada kelompok pertama, merupakan
sekumpulan orang yang membaca dalam hati. Pada kelompok kedua merupakan
sekumpulan orang yang mendengarkan orang lain membacakan. Pada kelompok ketiga
merupakan sekumpulan orang yang mendengarkan rekaman bacaan sendiri. Lalu pada
kelompok keempat merupakan sekumpulan orang yang membaca sendiri dengan suara
keras.
Ketika diteliti dengan jangka waktu dua minggu setelah penelitian pertama,
dari keempat kelompok yang menunjukkan kemampuan mengingat dan kemampuan
belajar paling tinggi adalah kelompok keempat. Subyek yang membaca sendiri
dengan suara keras. Peneliti menyatakan bahwa kombinasi kerja mulut, pita
suara, gendang telinga menghasilkan "tali" yang kuat untuk memasukkan
infomasi ke dalam gudang memori. McLeod menyebutnya "words engagement" .
Hal tersebut sebenarnya memiliki kesamaan saat kita belajar mengaji,
kebanyak dari kita membaca dengan keras setiap huruf hijaiyah. Dan sama halnya
juga saat kita mendengarkan pembina upacara membaca naskah Pancasila kita
mengikuti dan melafalkannya dengan keras. Maka terjadilah kombinasi kerja
mulut, pita suara, gendang telinga seperti yang dijelaskan oleh Forrin dan McLeod
dalam penelitiannya yang menghasilkan perantara yang
kuat untuk memasukkan infomasi ke dalam memori.
Sejak adanya pandemi
Covid 19 kegiatan sekolah beralih menjadi dalam jaringan, sehingga upacara benderapun
tidak dapat diselenggarakan. Oleh sebab itu orang tua sangat berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada putra-putrinya.
Also Checkout-
BalasHapusis groww app safe
Top 13 Network Marketing Companies in India (Best MLM company in india)
Nice post
BalasHapusEscorts in Islamabad