Selamat Datang di Situs Lembaga Pers Mahasiswa Sinar FIP Universitas Trunojoyo Madura

Rabu, 21 April 2021

Tuntutan Perempuan: Masak, Macak , dan Manak


Perempuan adalah manusia yang selalu ingin dimengerti dalam hidupnya, paling ribet, cerewet, menganggap dirinya selalu benar, dandannya lama, dan sering overthingking.  Padahal selain itu, perempuan sendiri memiliki banyak kelebihan. Seperti memiliki perasaan yang lembut, insting yang kuat, apalagi seorang ibu pada anaknya. Pasalnya, dalam kehidupan seperti saat ini perempuan memiliki banyak peran penting. Dulu R.A. Kartini memperjuangkan emansipasi wanita terutama dalam hal pendidikan. Sekarang, bisa dikenal banyak perempuan yang menjadi influencer dari berbagai kalangan, seperti Najwa Sihab, Merry Riana, dan sebagainya. Namun di balik semua itu, banyak kalangan masyarakat yang menganggap perempuan kodratnya hanya harus bisa masak, macak, dan manak. Bahkan perempuan tidak perlu sekolah tinggi. Hal itu dikarenakan banyak kebijakan yang dianggap telah membatasi hak perempuan. Sehingga menyebabkan perempuan tidak memperoleh jaminan hidup yang layak khususnya dalam kesempatan memperoleh pendidikan dan terhambat dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Dalam sebuah artikel, Ki Hajar Dewantara mengingatkan mengenai kodrat perempuan. Beliau mengingatkan tentang perempuan dengan titah yang sangat indah dan bahasa yang menyentuh, “Sebenarnya hidup perempuan itu semata – mata mengandung lambang kesempurnaan hidup manusia di dunia. Dalam hidup perempuanlah kita lihat segala tanda – tanda dan petunjuk atas wajib kita manusia hidup selaku makhluk Tuhan di dunia. Dalam hidup perempuan dapatlah kita insafi firman Tuhan atas hidup kita” (Ki Hajar Dewantara, 1928). Namun, kodrat perempuan sering disalah artikan. Sehingga kehidupan perempuan seolah – olah tidak berarti dan sangat terbatas yang membuat tidak ada kesempatan untuknya dalam berkembang. Padahal perempuan juga termasuk calon pemimpin negara. Setidaknya, ia akan menjadi ibu yang cerdas dan berpendidikan bahkan sebagai sekolah pertama dalam mendidik anak – anaknya kelak.

United Nations mengatakan bahwa perempuan kurang mampu dan tidak berpendidikan rentan mengalami perdagangan manusia. Sehingga dengan pendidikan, perdagangan manusia masih memiliki kesempatan untuk dicegah. Terhambatnya pendidikan saat ini bukan lagi dari hal ekonomi, tetapi karena ketidakpercayaan masyarakat sendiri yang mulai hilang terhadap pendidikan. Hal ini dibuktikan dari pengamatan Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat. Beberapa masyarakat mengatakan status pendidikan setinggi apapun tetap juga akan bekerja pada bidang pekerjaan yang sama. Sehingga masyarakat menarik kesimpulan bahwa untuk apa sekolah tinggi, jika mereka juga bekerja pada bidang pekerjaan yang sama. Masalah ini menjadi perhatian yang sangat serius karena berkaitan dengan pola pikir masyarakat yang pragmatis dan berorientasi pada pekerjaan yang ada. Penyebab itulah menjadi salah satu alasan mengapa sekolah tinggi tidak perlu untuk perempuan. Apalagi kemunculan stereotip yang menjadikan kodrat perempuan hanya harus bisa masak, macak, dan manak.

Masak

Perempuan memang tidak jauh dari pekerjaan domestik, seperti mencuci piring, mencuci baju, mengepel lantai, memasak, membersihkan rumah, mengurus anak, dan sebagainya. Namun, perempuan juga tidak wajib menguasai semua pekerjaan rumah tangga. Rumah tangga sendiri diawali dan dibangun oleh dua orang yang saling mencintai, tetapi mengapa pembagian perannya seolah menyudutkan perempuan begitu. Bukankah seharusnya dari awal kita berdiskusi dengan pasangan mengenai pembagian pekerjaan rumah tangga. Waktu kecil memang kita sering sekali mendengar kalimat “Perempuan itu harus bisa masak”. Terdengar sangat lucu sih perempuan dituntut harus bisa masak. Masak adalah keahlian dasar yang harusnya semua bisa. Jadi, masak itu kemampuan untuk bertahan hidup, semua orang harus bisa masak minimal masak telur ceplok atau nyalain kompor.

Macak

Macak berasal dari bahasa Jawa yang berarti berdandan, merias diri baik rias wajah maupun tata busana. Berdandan dapat menjadi penunjang karir, secara otomatis atasan akan melihat bagaimana cara kita berpenampilan selama berkerja. Tentunya tujuan berdandan yaitu agar terlihat cantik. Cantik memang harus terpancar dari dalam, tapi penekanan cantik tidak melulu soal kecantikan alami, bagian luar juga tidak kalah penting. Sejarah mencatat bahwa makeup sudah mulai digunakan di Mesir sejak 4000 SM. Kala itu, perempuan dan laki – laki sudah mulai membentuk mata menggunakan kohl yang terbuat dari almond yang sudah dibakar, tembaga yang dioksidasi, dan berbagai kandungan mineral lain. Ini merupakan cikal bakal terciptanya eyeliner yang membuat mata jadi lebih tegas dan tajam. Namun, dibalik itu semua Liputan6.com mengatakan bahwa 84% perempuan Indonesia tidak percaya diri dengan kecantikan yang dimilikinya. Perempuan sering membandingkan dirinya dengan orang lain baik secara langsung ataupun melalui media sosial yang menyebabkan rasa percaya dirinya menjadi berkurang. Belum lagi ditambah dengan komentar masyarakat yang kurang menyenangkan berkaitan dengan penampilan dirinya. Dove dalam Indonesia Beauty Confidence Report 2017 menyatakan bahwa 38% perempuan Indonesia suka membandingkan dirinya dengan orang lain. Padahal cantik memiliki definisi yang fleksibel, yaitu tergantung dari bagaimana seseorang melihatnya. Meutia Hatta seorang tokoh perempuan Indonesia mengatakan, kecantikan seorang perempuan akan terpancar melalui hal yang sedang dilakukan, bukan hanya dari penampilan fisik saja. Hal itu memiliki arti bahwa perempuan juga perlu memiliki kecantikan hati. Jadi, pada dasarnya dandan bukan sesuatu yang lebay. Perempuan berdandan itu memiliki kodrat sama seperti perempuan melahirkan. Tidak ada salahnya kita menonjolkan keindahan melalui makeup, karena perempuan memang indah. Namun, kembali lagi pada persepsi pandangan masing – masing setiap orang.

Manak

Manak merupakan kata yang berasal dari bahasa Jawa. Kata ini memiliki arti mempunyai keturunan. Ibu merupakan seorang perempuan yang diberi kepercayaan Allah SWT untuk mengandung, melahirkan, menyusui, serta berperan aktif dalam mendidik, membimbing, dan menjadi teladan bagi anak – anaknya agar menciptakan generasi pemimpin yang dapat membina umat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa melalui tangan ibu dihasilkan produk manusia yang mampu membedakan baik dan buruk, serta mengemban tugas untuk melaksanakan kemanusiaan. Namun, tugas untuk mendidik anak bukan hanya dilakukan oleh seorang ibu saja, tetapi tanggungjawab dari kedua orangtua. Selain sebagai sekolah pertama bagi anak – anaknya, perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam urusan rumah tangga. Manajemen keuangan, urusan keluarga, dan sebagainya dalam rumah tangga dipegang tanggung jawab oleh perempuan. Terlepas dari itu, dalam membina rumah tangga perempuan harus dibantu oleh seorang laki – laki sebagai pemimpinnya. Perempuan juga memiliki hak untuk berkarir dalam dunia pendidikan, politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya.


Umi Fadhilah (LPM Sinar, 21 April 2021)


28 komentar:

  1. Hi, this is the best blog for womans, I read your blog about womens demands. Good thinking use in this blog. Specially I like this line Women are not far from domestic work, such as washing dishes, washing clothes, mopping floors, cooking, cleaning the house, taking care of children, and so on....
    Escorts in Lahore

    BalasHapus
  2. Best casino in India 2021: No Deposit & Free - JTM Hub
    Best online 고양 출장마사지 casino in India 2021: No Deposit 충청북도 출장안마 & Free Spins Bonus 전라북도 출장마사지 Codes ✓ Mobile games ➜ Welcome Bonus Codes ➜ 익산 출장샵 Free Spins for 보령 출장안마 Android and iOS ➜ Bonus

    BalasHapus
  3. Printer setup in a easy way
    https://printersshop.online/

    BalasHapus
  4. Who doesn’t want to look the best and the most beautiful version of herself on her big day? It’s none other than Ammy J the most talented makeup artist in Dehradun who is broadly known for creating magic and adding that extra glam that enhances the bride’s overall look.

    Ammy J Makeovers - Best makeup artist in Dehradun

    BalasHapus
  5. You are awesome for sharing all that knowledge on BSc Result. I really appreciate visiting your website again. Thank you for your generosity!

    BalasHapus
  6. Thanks for sharing your thoughts on this topic. It is very useful for me. Gen YT YouTube

    BalasHapus
  7. Thanks for sharing this informative blog. I am really glad to read this content. Keep sharing like this..preguntas frecuentes sobre el divorcio de nueva jersey

    BalasHapus
  8. Wow, I'm genuinely impressed by the quality of content here. It's evident that you put a lot of effort into creating this post. Keep up the excellent work, and thank you for sharing such valuable information. Your dedication to providing valuable content is truly appreciated
    reckless driving lawyer Union County

    BalasHapus
  9. "Knee High by the 4th of July" is a popular saying among farmers in the United States, signifying the ideal height of corn crops by Independence Day. It reflects the importance of timely planting and healthy crop growth in agriculture. ||Mercer County trespassing attorney

    BalasHapus
  10. Do you know the TCS Full Form ? The full form of TCS is TATA Consultancy Service. TCS is an Indian multinational information technology (IT) services, consulting, and business solutions company headquartered in Mumbai, India.

    BalasHapus
  11. Your blog is a constant source of inspiration with its captivating and insightful content. Your commitment to sharing valuable perspectives is truly impressive. Each post reflects your passion for the subject, turning your blog into a haven of knowledge. Thank you for consistently delivering such enriching and thought-provoking content."Middlesex County Driving Without a License Attorney and Middlesex County Driving Without a License Lawyer

    BalasHapus

  12. The blog post on lpm-sinarfkip.trunojoyo.ac.id titled "Tuntutan Perempuan: Masak, Macak, dan Manak" offers a thought-provoking exploration of the demands placed on women in various aspects of life. The author skillfully delves into the multifaceted expectations women face, blending cultural and societal perspectives. The use of local language adds authenticity to the narrative, creating a connection with the readers. The post not only highlights challenges but also hints at empowerment through resilience. Overall, it's a well-crafted piece that sheds light on the complex dynamics surrounding women's roles and expectations.
    New York State Divorce Court




    BalasHapus

Alamat Kami

Jln. Raya Telang - Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura

Follow Us

Designed lpmsinar Published lpmsinar_fkipUtm