DEMI WUJUDKAN GURU PROFESIONAL, FIP UTM LUNCURKAN PRODI BARU

Doc @lpmsinar2023

Warta Sinar - Kamis (16/3), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura meluncurkan program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hal ini ditandai dengan keluarnya surat keputusan Kemendikbudristek No.179/E/O/2023. Kegiatan peluncuran Prodi PPG dilaksanakan di Aula Muhammad Syaikhona Kholil Universitas Trunojoyo Madura. Dr. Safi' selaku rektor UTM turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Program studi PPG ini ditujukan kepada calon guru yang telah mendapat kualifikasi S1/DIV untuk memperoleh sertifikat guru profesional. Terdapat dua jenis PPG yang ada di FIP UTM yaitu PPG prajabatan dan PPG dalam jabatan.

"Sebenarnya PPG di sini sebagai sebuah program studi pendidikan profesi, dimana di dalamnya terkait dengan penerbitan sertifikat pendidik setelah mengalami proses pembelajaran untuk yang prajabatan, untuk yang dalam jabatan itu mungkin proses pembelajarannnya hanya 3 bulan karena ada pengalaman-pengalaman mereka belajar di sekolah itu dihitung. kalau prajabatan sendiri proses pembelajarannya itu selama 1 tahun," ujar Badrud Tamam selaku Koordinator Prodi PPG FIP UTM.

Ia juga menjelaskan bahwa ada 3 bidang studi yang terdapat dalam program studi PPG ini yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), dan Pendidikan IPA.

“Kita awalnya mengusulkan 5 bidang studi sesuai dengan jumlah prodi yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan, namun yang disetujui hanya 3 bidang studi, yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan IPA, dan Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia. Sedangkan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Informatika masih belum,” ujarnya.

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Dr. Hani’ah mengungkapkan proses persiapan pembukaan program studi PPG ini dimulai dari tahun 2022.

“Kalau persiapan dari pertengahan 2022, termasuk cepat karena memang sebelumnya sudah ada, dari sebelum periode saya memang merencanakan tetapi belum lolos, sampai 3 kali proposal belum juga lolos, dan alhamdulillah 2023 ini bisa lolos dan itupun tidak lepas dari keanggotaan kami di konsorsium LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan) yang diketuai oleh Universitas Mataram,” ujarnya.

Surya Fajar Efendi mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UTM memberikan tanggapannya bahwa peluncuran program studi PPG ini merupakan salah satu hal yang patut diapresiasi.

“Pembukaan PPG di UTM menurut saya suatu hal yang sangat perlu diapresiasi karena ini satu-satunya program PPG yang ada di Madura dan cuma ada di UTM. Jadi ini menjawab keluh kesah masyarakat, khususnya mereka yang perlu sertifikasi keguruan itu dapat difasilitasi di Madura sendiri, tidak perlu keluar lagi karena di UTM sudah ada. Ini hal yang patut kita dukung,” tutup Surya. (Nf/Fz/As)

Read more ...

BERKOMPETISI DI MONOLOGUE COMPETITION TINGKAT UNIVERSITAS SE-INDONESIA, UKM-F TEATER SABIT RAIH PENGHARGAAN

 

Warta Sinar - UKM-F Teater Sabit sukses mementaskan monolog dalam acara Monologue Competition Artefac Universitas Sebelas Maret tingkat Universitas se-Indonesia (13/3). Pementasan monolog "Dongeng Mitun" karya Elok Teja Suminar membuat Teater Sabit mendapatkan penghargaan penyaji terbaik 3. Prestasi ini membuktikan bahwa Teater Sabit dapat bersaing dengan teater kampus ternama lainnya.

"Senang dan bangga itu sudah pasti, saat juri mengumumkan penyaji terbaik 3 Lomba Nasional Monolog Artefac UNS yaitu Teater Sabit, kami terkejut karena itu membuktikan bahwa kami sudah bisa bersaing dan mengalahkan teater kampus ternama seperti UGM, UNEJ dan lainnya," ujar Ainil Inayah selaku Ketua Umum UKM-F Teater Sabit (15/3).

Syafa'ah selaku Aktor mengungkapkan bahwa menjadi penyaji terbaik 3 tidak pernah terpikirkan olehnya.

"Senang sekali, apalagi ini event besar dan tidak kepikiran sampai bisa meraih juara. Niat awal hanya ingin menambah pengalaman dan teman-teman sabit juga bisa menambah relasi," ujarnya.

Ainil juga selaku sutradara menambahkan, bahwa proses persiapan pementasan monolog ini berlangsung selama 1 bulan dengan hanya menerapkan ilmu yang didapat.

"Kurang lebih satu bulan. Tiga minggu pertama fisik, kemudian satu minggu masuk naskah. Persiapan diri spontan saja, hanya menerapkan ilmu yang didapat dari awal diklat hingga sekarang," ujarnya.

Selain itu, Ainil berharap kepada anggota UKM-F Teater Sabit agar jangan pernah berpuas diri dengan hasil.

"Harapan untuk anggota UKM-F Teater Sabit jangan berpuas diri dengan hasil ini, karena proses tidak akan ada akhir," tutup Ainil. (An/Fz)

Read more ...

DPM FIP 2023 GELAR UJI KELAYAKAN ORMAWA FIP

 

Doc @lpmsinar2023

Warta Sinar - Kamis (09/3), telah berlangsung Uji Kelayakan Badan Kelengkapan Fakultas Ilmu Pendidikan yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa FIP. Kegiatan tersebut bertempat di Gedung Auditorium lantai 2 Universitas Trunojoyo Madura dan diikuti 13 Badan Kelengkapan FIP mulai dari BEM, HMP, dan UKM-F untuk melakukan pemaparan program kerja.

Ketua DPM Ahmad Rizal mengungkapkan bahwa acara Uji Kelayakan tersebut berlangsung dengan lancar. “Terkait acara Uji Kelayakan hari ini alhamdulillah berjalan sukses menurut saya, mengingat dari persiapan kegiatan sudah sesuai dengan berjalannya kegiatan," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan harapan, semoga acara ini bermanfaat khususnya apa yang menjadi tujuan dari diadakannya acara ini dapat berjalan dan dapat terwujudkan.

Ismail selaku Ketua Pelaksana mengatakan bahwa tema dari acara ini yaitu Optimalisasi Terwujudnya Ormawa FIP yang Berintegritas Melalui Rancangan Program Kerja yang Berkualitas.

“Sebagai Dewan Perwakilan Mahasiswa yang disebut dengan DPM itu mempermudah dalam melakukan sosialisasi ataupun Uji Kelayakan, kita observasi ke lapangan baik pas itu mereka rapat acara. Di situ nanti ada yang namanya catatan terkait program kerja masing-masing acara,” ungkapnya.

Gubernur FIP Rifki Ayatullah mengungkapkan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya acara uji kelayakan ini.

“Saya berterima kasih kepada DPM yang sudah memfasilitasi, mewadahi, dan menyampaikan berbagai program kerja yang akan kita lakukan melalui uji kelayakan," ujarnya.

Terlepas dari suksesnya terselenggaranya acara Uji Kelayakan DPM FIP, salah satu perwakilan ormawa yang tidak ingin disebutkan namanya memberikan catatan kepada DPM dan anggotanya agar tidak terlalu pasif saat kegiatan uji kelayakan berlangsung.

 “Dari anggota DPM-nya menurut saya pribadi itu pasif. Karena kan harusnya DPM itu Dewan Perwakilan Mahasiswa di mana harusnya itu mengikuti semua program kerja dan disitu yang menanyakan dari awal UKM sampai ke HMP hanya ketua DPM nya saja, Mas Rizal. Dari anggota DPM nya menurut saya sendiri masih terlalu pasif," ujar salah satu perwakilan ormawa yang tidak ingin disebutkan namanya. (Fz/Si/Mj/El)

 

Read more ...