Selamat Datang di Situs Lembaga Pers Mahasiswa Sinar FIP Universitas Trunojoyo Madura

Minggu, 14 Februari 2021

Daring PEMILU RAYA FIP 2020, Menuai Kontroversi Email Admin KPUM

 



Warta Sinar – Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas Ilmu Pendidikan periode 2021 dilaksanakan secara daring yang bertempat di Kontrakan Mahasiswa Telang Asri, Sabtu (13/2). Pemilu ini dibuka oleh Ketua KPUM Moh. Fadli dengan penandatanganan Berita Acara oleh Ketua KPUM beserta Saksi dari kedua Pasangan Calon (Paslon). Acara ini dimulai pada pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.

Berdasarkan hasil perhitungan suara,  Paslon 1 atas nama Ridlo Alfian Aulia El Asyari dan Shafira Nur Laili memperoleh 1031 suara dan Paslon 2 atas nama Khoirul Ashab dan Nanang Irawan memperoleh 869 suara. Sehingga Paslon 1 dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur FIP periode 2021. Dalam hal ini Alfian mengatakan bahwa dengan terpilihnya dia sebagai Gubernur FIP 2021 merupakan tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan visi dan misinya agar menjadikan Fakultas Ilmu Pendidikan lebih baik lagi.

"Tentunya dengan diberikannya amanah sebagai Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan merupakan tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan visi dan misi saya dalam membuat FIP lebih baik." Ujarnya.

Pelaksanaan Pemilu Raya Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas Ilmu Pendidikan ini juga menuai beberapa kontroversi. Hal ini dikarenakan Saksi dari Paslon 2 meminta transparansi akun email yang digunakan dalam proses pemungutan suara oleh KPUM.

"Awalnya kami meminta transparansi dalam penggunaan email yang diberikan oleh Puskom memang hanya terkait pada laptop yang sedang digunakan saja atau tidak. Namun mereka menolak karena sudah dijelaskan pada Saksi sebelumnya. Tapi pada kenyataannya, ketika saya tanya pada Saksi sebelumnya, pihak KPUM tidak menjelaskannya." Ungkap salah satu Saksi Paslon 2 yang tidak ingin disebut namanya.

Saksi dari Paslon 1 menjelaskan dalam wawancara bersama kami via Chat WhatsApp, bahwa terkait kejelasan akun yang digunakan dalam proses pemungutan suara sudah dipaparkan di awal sebelum dimulainya pemungutan. Dia juga menyatakan bahwa hal tersebut juga disaksikan oleh pihak KPUM dan Banwaslu.

"Memang di awal-awal, Saksi Paslon 2 menanyakan terkait akun email, dan sudah dijelaskan oleh pihak KPUM. Saya ingat betul, pada pukul 08.00 kurang 5 menit sudah dipaparkan oleh pihak KPUM, saya saksinya. Dan hal tersebut disaksikan langsung oleh pihak KPUM dan Banwaslu." Tegas Fajrul selaku saksi dari Paslon 1.

Ketua Banwaslu mengatakan bahwa Pemilu Raya Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas Ilmu Pendidikan ini dilaksanakan sesuai dengan KPUM. Namun hingga saat ini pihak KPUM masih belum bisa dimintai keterangan dikarenakan tidak bisa kami hubungi. (Iq/Al/Nis)

Read more ...

Sabtu, 06 Februari 2021

Hasil Survei Evaluasi Pembelajaran Daring Mahasiswa FIP Semester Ganjil 2020

 




Warta Sinar– UKM-F LPM SINAR Fakultas Ilmu Pendidikan melakukan survei perihal pelaksanaan pembelajaran daring selama semester ganjil 2020. Survei dilaksanakan pada tanggal 31 Januari sampai 4 Februari 2021. Tanggapan survei tersebut didominasi oleh mahasiswa program studi PBSI angkatan 2020.

 

      

Setiap mahasiswa FIP memberikan tanggapan yang beragam namun memiliki maksud yang sama. Dalam survei terdapat 7 pertanyaan yang diberikan untuk mengetahui pembelajaran daring semester ganjil 2020 apakah sudah terlaksana secara masimal atau belum. Berikut hasil survei yang dilakukan melalui tanggapan  mahasiwa FIP  dari  pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. 

1. Selama perkuliahan daring, apakah kegiatan perkuliahan berjalan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan?



Berdasarkan diagram diatas menunjukkan 7,6% menjawab tidak, 37,9% menjawab mungkin, dan 54,5% menjawab iya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perkuliahan semester ganjil 2020  berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan.

2. Aplikasi apa  saja yang sering digunakan saat perkuliahan daring ?



Berdasarkan tanggapan yang diberikan oleh mahasiswa FIP diatas dapat disimpulkan bahwa, kegiatan perkuliahan paling banyak menggunakan aplikasi Google Classroom, Zoom, Google Meet, Whatsapp Grup Dan Youtube. Setiap aplikasi tentu memiliki kekurangan dan kelebihan oleh karena itu penggunaan aplikasi sebagai media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan pengajarnya.

3. Selama perkuliahan daring, kendala apa saja yang sering menjadi hambatan saat kegiatan perkuliahan berlangsung?

Berdasarkan pertanyaan yang diberikan diperoleh tanggapan bahwa Sebagian besar mahasiswa FIP menjawab signal atau jaringan sebagai kendala yang sering dialami dalam kegiatan perkuliahan daring.

Anisah Nurdini mahasiswa Pendidikan IPA angakatan 2020 memberikan tanggapan bahwa kendala yang sering terjadi saat perkuliahan daring adalah jaringan yang buruk dan kurang stabil, sehingga ketika perkuliahan melakukan  diskusi dengan teman sekelas maka diskusi menjadi kurang efektif karena suara kadang  terdengar putus-putus atau  bahkan keluar masuk media perkuliahan.  

Hal serupa juga dituliskan oleh Anni Muhimmatul Ulya, mahasiswa Pendidikan IPA bahwa Sinyal yang buruk terlebih saat cuaca juga buruk menjadi kendala selama perkuliahan daring. Seperti pada saat dosen menjelaskan materi dengan aplikasi meet atau zoom yang terkendala sinyal yang menyebabkan materi tida dapat dipahami dengan baik.

4. Setiap Dosen memiliki mekanisme prensensi yang berbeda-beda, menurut teman-teman apakah sistem presensi  yang digunakan pada perkuliahan daring sudah tepat? Jika belum, menurut teman-teman sistem prensensi seperti apa  yang efektif dan akurat untuk digunakan pada perkuliahan daring.

Berdasarkan pertanyaan yang diberikan diperoleh tanggapan bahawa, Beberapa mahasiswa FIP memberikan tanggapan mengenai sistem presensi yang digunakan pada perkuliahan daring sudah tepat, adapun aplikasi yang digunakan saat presensi yaitu Google Classroom, Zoom/Gmeet, Google Form dan Whatsaap Grup.

Granita Mahasiswa Pendidikan IPA memberikan pendapat “Menurut saya presensi yang digunakan sudah cukup tepat, namun dapat dikembangkan lagi misalnya presensi yang disertai 1 pertanyaan mengenai materi yang dibahas saat itu.”

Tanggapan juga dituliskan oleh Anisah mahasiswa Pendidikan IPA “Menurut saya ada sebagian dosen yang sudah menggunakan mekanisme presensi yang efektif dan ada juga yang masih belum efektif. Menurut saya presensi yang efektif yaitu presensi yang di dalamnya ada dangkut pautnya dengan materi atau yang brrhubungan dengan kegiatan pada pertemuan tersebut, karena jika hanya sekedar mengisi presensi saja menurut saya kurang efektif."

Berbeda dengan Granita dan Anisah, Nurul Komaria mahasiwa Pendidikan Informatika memberikan pendapat yang berbeda, "Menurut saya pribadi, presensi yg diterapkan oleh salah satu dosen kurang efektif karena kita dibatasi waktunya yg menurut saya itu tidak wajar, mungkin jika mekanismenya tetap tapi jika di beri batasan waktu berilah sewajarnya saja, kita daring pasti salah satu faktor yaitu sinyal, dan sinyal itu susah ditebak kapan eror dan tidak.”

5. Tuliskan pendapat teman-teman mengenai tugas-tugas yang diberikan dosen selama perkuliahan daring.

Berdasarkan pertanyaan yang diberikan diperoleh hasil survei bahwa, Tanggapan dari setiap mahasiswa FIP bervariasi, ada mahasiwa yang merasa bahwa tugas yang diberikan tidak memberatkan dan ada pula mahasiswa yang merasa bahwa tugas yang diberikan terlalu banyak, terlebih beberapa dosen banyak yang sering memberikan tugas dalam bentuk presentasi dan video.

“Menurut saya tugas yang diberikan oleh dosen masih dalam batas wajar, karena sebagian besar tugas yang diberikan masih berhubungan dengan materi dan dapat menjadikan bahan untuk materi yang diberikan oleh dosen." Tulis Anisah mahasiswa Pendidikan IPA.

Tanggapan yang serupa juga dituliskan oleh Mohammad Saidi mahasiswa PGSD, “Alhamdulillah tugasnya sangat jelas dan mudah dipahami yang dalam pengerjaannya dikasih rentan waktu atau deadline, sehingga mahasiswa disiplin dan tanggung jawab terhadap tugasnya."

6. Pembelajaran seperti apa yang teman-teman sukai selama perkuliahan daring?

Berdasarkan pertanyaan yang diberikan diperoleh tanggapan bahwa Pembelajaran yang disukai oleh setiap mahasiswa FIP sangat beragam dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing serta gaya belajar mahasiwa. Selain itu aplikasi yang digunakan sebagai media pembelajaran juga memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri, sehingga menjadi pemicu pembelajaran apa yang disukai oleh setiap mahasiswa.

“Pembelajaran yang saya sukai yaitu menggunakan video dan video tersebut dilampirkan pada masing masing google clasroom karena kalau menggunakan zoom atau meet, pembelajaran saya rasa kurang efektif dikarenakan suaranya yang terputus putus dan jika menggunakan video ataupun youtube itu bisa dilihat kapan saja dan bisa dilihat setiap saat.” Tulis Jihan mahasiswa Pendidikan IPA

Lain halnya dengan Jihan, Shofiyatul mahasiswa PGSD memberikan tanggapan  “Menurut saya pembelajaran yang saya sukai adalah pembelajaran yang menggunakan media seperti itu zoom maupun meet. Karena dengan zoom maupun meet kita bisa sekaligus bertatap muka. Lain halnya dengan menggunakan google classroom.”

7. Pemberian subsidi kuota atau data internet setiap bulan merupakan fasilitas yang diperoleh mahasiswa untuk menunjang perkuliahan daring. Apakah teman-teman sudah puas dengan adanya pemberian kuota bantuan  pembelajaran daring atau masih terdapat kendala dalam kuota bantuan tersebut?

Berdasarkan pertanyaan diatas diperoleh tanggapan bahwa, banyak dari mahasiswa FIP yang belum puas atau bahkan belum belum menerima subsidi kuota tersebut, tetapi meskipun begitu ada pula beberapa mehasiswa yang sudah merasa puas atas pemberian subsidi yang diperoleh.

“Alhamdulillah puas sih, diberi bantuan ,tapi dilihat dari kuota yang diberikan misal hanya tersisa kuota belajar, rata-rata hanya bisa dipakai untuk perkuliahan via Whatsapps Grup dan  Google Meet sedangkan dipakai untuk zoom kadang error atau tidak bisa.” Tulis  Rosid mahasiswa Pendidikan Informatika

Tanggapan yang berbeda dituliskan oleh  Nurul mahasiswa Pendidikan Informatika “Kurang puas, karena kuota utama juga lebih sedikit dari pada kouta belajar, sedangkan kita tidak di gcr,g-meet, zoom saja melainkan ada media lain seperti youtube dan watshapp gruop sehingga kuota utama lebih cepat habis dari pada kuota belajar"

Tanggapan  serupa dituliskan oleh Qoniatul mahasiwa PBSI, "Saya terkendala dalam bantuan kuota tersebut. saya hanya mendapatkan kuota cuman 1 kali yaitu di bulan November saja, untuk bulan-bulan selanjutnya saya tidak dapat kuota yang difasilitasi tersebut, sampai saya tanya-tanya ke kating, dikira nomor saya yang tidak aktif, padahal nomor tersebut aktif. Alhasil saya membeli kuota sendiri dan tidak bisa menikmati kuota gratis tersebut. Sangat disayangkan kenapa saya tidak bisa mendapat kuota tersebut. Semoga di semester 2 saya bisa mendapatkan kuota gratis tersebut agar bisa mengurangi banyaknya pengeluaran dimasa pandemi ini."


Read more ...

Alamat Kami

Jln. Raya Telang - Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura

Follow Us

Designed lpmsinar Published lpmsinar_fkipUtm