Selamat Datang di Situs Lembaga Pers Mahasiswa Sinar FIP Universitas Trunojoyo Madura

Sabtu, 11 November 2017

Seminar Kemuslimahan Perdana Ar-Rasyad Berhasil Membuat Peserta Terharu




(Para Pemateri, Dok. Foto: LPM Sinar)


WARTA SINAR -- Telah dilaksanakan Seminar Kemuslimahan dengan tema “Didik Aku dengan Kalam-Mu”  oleh UKM FSI Ar-Rasyad. Acara ini berhasil  membuat sebagian besar  peserta terharu, bahkan hingga meneteskan air mata.

Seminar perdana ini dilaksanakan di lantai dasar gedung C Asrama Putri Universitas Trunojoyo Madura, dengan jumlah peserta sekitar 110 orang, diikuti oleh mahasiswa UTM dan umum. Untuk materi, diisi oleh ibu Ida Husnur Rahmawati, Lc., MHI., Fawwaz (finalis hafiz Indonesia 2016), dan sebagian hafidz cilik di Markaz Tahfiz Balita Al-Firdaus di Sidarjo.

Awal penampilan, peserta dibuat kagum dengan muroja'ah hafidz cilik di Markas Tahfidz, yang kemudian dilanjut sambung ayat dari peserta. Lalu dilanjutkan materi tentang mendidik anak sejak kecil dengan Alquran oleh bunda Ida, dan dipertengahan beliau meminta Fawwaz untuk melantunkan Alquran dengan suara indahnya, dan disusul sambung ayat antara Fawwaz dan ayahandanya. Lagi-lagi, peserta dibuat kagum dengan kalam Allah.

“Awal membuat kegiatan sebenarnya kita pesimis, karena banyak sekali kendala, mulai dari pinjam gedung, pemateri waktu dll, tapi Alhamdulillah dengan semangat semua panitia dan bantuan dari Allah pastinya kami tetap bisa melaksanakan seminar perdana ini,” ungkap Rizka selaku ketua pelaksana.

“Seminar ini sangat bermanfaat sekali buat saya. Saya dibuat kagum oleh hafidz-hafidz cilik. Semoga dengan seminar ini saya bisa lebih baik lagi dan besok diadakan lagi,” tutur Nabila salah seorang peserta seminar kemuslimahan. (Ift)



Read more ...

Senin, 06 November 2017

Kronologi Demo FIP (Masalah Hingga Penyelesaian)




(Aliansi Mahasiswa FIP Menyegel Mobil Dekan, Foto. Dok. LPM Sinar)


Warta Sinar -- Hari ini (06/11) telah dilaksanakan aksi demo oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Fakultas Ilmu Pendidikan. Aksi dilakukan sekitar pukul 09.15 bertempat di depan Gedung RKBD, Universitas Trunojoyo Madura.

Dalam aksi ini, mahasiswa membawa atribut seperti spanduk, dan poster berisi kritikan. Sembari menyanyikan lagu "Darah Juang" di parkiran RKBD, aksi disaksikan langsung oleh pihak dekanat, beberapa di antaranya hadir Wadek 3 FIP, Wahid Khoirul Ikhwan, dan beberapa pihak dari fakultas.

Mendapati aksi, Sulaiman, selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, keluar untuk menemui para mahasiswa. Dalam pertemuan tersebut para mahasiswa menyatakan empat tuntutan antara lain: 

(1) profesionalisme dosen yang harus ditingkatkan, dalam bentuk ketaatan terhadap jadwal KRS, karena beberapa dosen FIP mengajar tidak sesuai waktu dan tempat yang tercantum.

(2) dana DIPA yang harus dicairkan. Karena bulan November merupakan bulan menjelang akhir jabatan masing-masing Badan Kelengkapan (baca: HMP, DPM, BEM, UKM), namun dana DIPA tersebut tidak kunjung didapat.

(3) sarana-prasarana FIP yang harus diperbaiki. Para mahasiswa mengeluhkan banyak sarana-prasarana di FIP yang harus diperbaiki, seperti kursi di ruangan yang rusak.

(4) kejelasan dana IKOMA. Dana IKOMA atau Ikatan Orangtua Mahasiswa, merupakan dana sumbangan dari para orangtua mahasiswa sebanyak Rp400.000,00 selama satu jenjang kuliah. Namun, hingga saat ini, beberapa mahasiswa tidak membayar dana tersebut. Aliansi Mahasiswa FIP menuntut agar sekecil apapun dana yang sudah masuk, harus ada transparansi, dan dapat digunakan.

Menanggapi tuntutan, dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Sulaiman mengadakan audiensi di ruang Rato Ebu. Dengan mengundang perwakilan aliansi, yang terdiri atas seluruh ketua Badan Kelengkapan, baik ketua UKM, BEM, DPM, dan HMP. Audiensi dilaksanakan sekitar pukul 11.40 WIB. Hasil dari audiensi tersebut, antara lain:

(1) untuk masalah profesionalisme dosen, Sulaiman menegaskan kepada para mahasiswa agar mencatat nama-nama dosen siapa saja yang dianggap tidak profesional, seperti melakukan perkuliahan tidak sesuai KRS. 

Hal itu ditanggapi oleh masing-masing ketua HMP untuk mengimbau para mahasiswa di masing-masing jurusan. Kemudian, hasil laporan akan disetorkan kepada pihak dekanat, untuk ditindaklanjuti.

(2) untuk masalah dana DIPA yang tidak kunjung cair. Sulaiman menyelesaikan masalah, dengan mengganti dana tersebut memakai uang pribadi, dengan ketentuan paling akhir hari Kamis (9/11). 

Dekan tidak memaparkan berapa nominal yang akan diberikan. Namun, beliau mengatakan di dalam forum, akan diberikan minimal 50% dari dana Badan Kelengkapan yang telah dilaporkan ke dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).

Dana yang seharusnya diterima oleh Badan Kelengkapan FIP belum cair, karena dana dari Universitas masih tersendat. Pihak fakultas mengatakan sudah menyetorkan berkas-berkas ke universitas, sebagai permohonan turunnya dana, namun hingga kini belum ditanggapi.

(3) untuk sarana-prasarana, pihak dekanat mengatakan bahwa hal itu urusan kebijakan universitas. Pihak dekanat juga memaparkan usaha-usaha yang akan dilakukan untuk memperbaiki sarana-prasarana, seperti penggunaan lahan timur RKBD sebagai tempat parkir, tapi saat ini masih diproses.

(4) untuk masalah IKOMA, Sulaiman memutuskan agar dana IKOMA mulai hari ini ditiadakan. Artinya, tidak ada dana IKOMA pada tahun depan. Sementara itu, untuk dana yang sudah diterima pada tahun ini (2017) akan dikembalikan lagi kepada para mahasiswa yang telah membayar.

Hasil audiensi tersebut disepakati oleh seluruh ketua Badan Kelengkapan. Rapat berakhir dengan damai, dan Aliansi Mahasiswa Peduli FIP tinggal menunggu tindak lanjut dari audiensi hari ini. (GG)


Read more ...

Alamat Kami

Jln. Raya Telang - Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura

Follow Us

Designed lpmsinar Published lpmsinar_fkipUtm