Selamat Datang di Situs Lembaga Pers Mahasiswa Sinar FIP Universitas Trunojoyo Madura

Kamis, 22 Maret 2018

Pembukaan Dies Natalis Fakultas Ilmu Pendidikan ke-4



Doc. Lpm Sinar


 Warta Sinar- Telah berlangsung pembukaan Dies Natalis Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Trunojoyo Madura (UTM), pada hari Kamis (22/03), berlokasi di area parkir gedung RKB D, acara dimulai pada pukul 06.30 WIB. Pada Pekan Pendidikan yang ke-4 ini, FIP mengambil tema “Membangun Madura Melalui Pendidikan Multikultural Menyongsong Revolusi Industri”.
  Ibu Rika Mellyaning Khoiriya, selaku Ketua Pelaksana mengakui bahwa untuk persiapan acara pembukaan Dies Natalis ini hanya selang 1 bulan sebelum hari H, yang dimulai pada bulan Februari 2018. Namun demikian, acara pembukaan cukup menyuguhkan kesan meriah bagi sebagian besar mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan. “Dengan warna-warni kita ingin bersatu menyongsong Fakultas Ilmu Pendidikan ini yang guyup, rukun, bersama, bersatu, tidak ada yang membedakan kelima prodi.” Demikian tutur dosen PGSD ini tentang alasan penggunaan dresscode oleh mahasiswa putri. Perlu diketahui mahasiswa putri dalam pemukaan Dies Natalis diwajibkan memakai jilbab berwarna sesuai warna simbol prodi. Seperti jilbab hijau tua untuk prodi PGSD, jilbab coklat untuk prodi PBSI, jilbab merah muda untuk prodi PGPAUD, jilbab abu-abu untuk prodi PIF, dan jilbab hijau muda untuk prodi PIPA.
  Pada pembukaan kali ini, berbagai kegiatan disuguhkan, seperti senam aerobik yang diikuti oleh seluruh keluarga besar Fakultas Ilmu Pendidikan, kemudian dilanjutkan dengan jalan sehat mengelilingi area kampus Universitas Trunojoyo Madura, pemotongan tumpeng oleh Bapak Sulaiman selaku Dekan FIP, pelepasan balon, pengukuhan Duta Pendidikan 2018, doorprize dan juga lomba menyanyi oleh para Bapak Ibu Dosen solo dan duet serta solo Mahasiswa.
    Untuk panitia pada tahun sedikit berbeda dengan Dies Natalis FIP ke-3 tahun lalu. Dimana pada tahun ini mahasiswa yang boleh mendaftarkan diri menjadi panitia adalah mahasiswa angkatan 2017 saja (mahasiswa baru), sedangkan pada tahun lalu mahasiswa angkatan berapapun diperbolehkan mendaftarkan diri sebagai panitia. “Mengapa mengambil mahasiswa angkatan 2017, ya agar mereka paham bagaimana cara mengatur sebuah acara”, jawab Farid, Gubernur FIP ketika ditanyai mengenai kepanitiaan. Meski demikian, sama seperti tahun sebelumnya, beberapa dosen FIP, seluruh anggota BEM FIP dan segenap keluarga Duta Pendidikan ikut serta dalam kepanitiaan.
  Pembukaan ini merupakan awal dari rentetan acara yang akan diselenggarakan dan dilaksanakan oleh seluruh keluarga besar Fakultas Ilmu Pendidikan, seperti pada tanggal 28-29 Maret lomba futsal, tanggal 06 April lomba drama musical kontemporer, tanggal 13 April lomba memasak, dan terakhir nanti pada tanggal 24 April gebyar Dies Natalis sekaligus sebagai penutupan. (Lin/Ald)
Read more ...

Rabu, 21 Maret 2018

Pemilu Serentak: Efektif atau Tidak



Doc. Lpm Sinar




   WARTA SINAR Telah berlangsung Pemilihan Umum (Pemilu) serentak untuk Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) dari lima Program Studi di Fakultas Ilmu Pendidikan (20/03). Kegiatan Pemilu ini dilaksanakan di halaman parkir gedung RKB-D mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB. Panitia atau Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) sendiri melibatkan Prodi masing-masing yaitu, mendelegasikan lima mahasiswa per-Prodi untuk menjadi Panitia KPUM. Selain itu, Panitia KPUM juga dibentuk dari beberapa mahasiswa lainnya.
        Konsep diadakannya Pemilu Serentak FIP sendiri merupakan salah satu bentuk kerjasama dengan pihak BEM KM-UTM. Peraturannya memang mengikuti dari pihak BEM KM-UTM bahwa Pemilu itu dilakukan serentak, ujar Imam Wahyudi, Ketua DPM FIP. Pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) sendiri dibuka mulai tanggal 12-14 Maret 2018. Semua mahasiswa FIP yang namanya masih terdaftar di Admin masih memiliki hak untuk memberikan suaranya pada Pemilu tahun ini. Kampanye untuk tiap Paslon dilaksanakan selama tiga hari, dan untuk peraturan apapun yang mengikat diatur oleh masing-masing Prodi.
         Kriteria Pasangan Calon diatur dalam Musyawarah Mahasiswa (Muswa) setiap prodi, KPUM hanya mengambil kriteria dari prodi. KPUM tidak bisa membuat apa-apa, aturan atau kriteria. KPUM hanya menjalankan jelas Agung Sudrajat selaku ketua pelaksana pemilu tahun ini saat ditanyakan mengenai kriteria Pason masing-masing.
Pasangan Calon yang sudah terdaftar dan bisa dipilih sendiri terdapat delapan Paslon. Diantaranya; dua paslon PGSD, dua paslon Pendidikan Informatika, satu paslon PGPAUD, dua paslon PBI, dan satu paslon Pendidkan IPA. 
       Prodi yang hanya mendaftarkan satu pasangan calon, tetap dilakukan pemilihan umum karena sudah peraturan. Apabila Pasangan Calon kosong yang menang dalam pemilu, kembali lagi pada HMP dalam Muswa-nya. Apakah ingin melakukan pemilihan ulang atau tidak. Jika memang ingin mengadakan pemilihan ulang maka kami akan lakukan. Kembali lagi pada peraturan, kami hanya menjalankan. Tegas Agung mahasiswa PGSD semester 6 mengenai pasangan calon yang bersaing dengan pasangan calon kosong.
        Penghitungan suara sendiri dilakukan serentak dan dimulai pukul 19.30 WIB bertempat di ruang kelas RKB-D dengan satu Prodi yang menempati satu ruang kelas. Hasil Pemilu HMP Prodi FIP yang terpilih adalah; Muhari dari PBI dengan total suara 131, Moh. Khoirul Sadikin dari Pendidikan IPA dengan total suara 111, Nasiruddin dari Pendidikan Informatika dengan total suara 178, Mufarrohah dari PGPAUD dengan total suara 140, dan Rachmadi Kurniawan dari PGSD dengan total suara 131.
        Selisih yang cukup ketat dari paslon Prodi PBI yaitu Muhari dengan suara 131 dan Sabda Bagus dengan suara 125. Keduanya berselisih enam suara namun dengan sembilan suara yang dianggap tidak sah atau Golput. “Saya merasa dilibatkan beberapa tanggung-jawab yang harus saya lewati selanjutnya, akan tetapi saya merasa ini bukanlah perihal kemenangan yang sesungguhnya, kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika saya berhasil memimpin hal ini dengan baik ujar Muhari, Ketua HMP Prodi PBI terpilih.
       Matangnya persiapan yang sudah direncanakan sejak beberapa bulan lalu berdampak pada lancarnya acara Pemilu kali ini. Semua Program Studi berpartisipasi dengan baik, meskipun tidak secara keseluruhan masing-masing mahasiswa menggunakan hak pilihnya. Menurut Imam Wahyudi, hal yang menjadi kekurangan dalam Pemilu adalah adanya kandidat yang bersaing dalam kotak kosong, hanya ada satu paslon kandidat seperti Prodi PGPAUD dan Pendidikan IPA. (All)
Read more ...

Selasa, 06 Maret 2018

PGPAUD UTM, Tanamkan Budaya Mendongeng Lewat Seminar Nasional





Dok. Lpm Sinar


WARTA SINAR- telah diselenggarakan acara Seminar Nasional Mendongeng dengan tema “Madura Mendongeng untuk Anak Negeri” yang dilaksanakan oleh Program Studi PG-PAUD Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00-12.50 WIB di Gedung Pertemuan Universitas Trunojoyo Madura. Selasa (06/03)
Panitia pelaksana seminar nasional ini terdiri atas Dosen PG-Paud dan mahasiswa PG-Paud (yang merupakan hasil Open Recruitmen panita kurang lebih dua bulan sebelum acara). Acara ini dihadiri oleh 753 peserta dari beberapa daerah di Pulau Jawa. Antara lain Banyuwangi, Jember, Gresik, Surabaya dan mahasiswa dari beberapa universitas yaitu UNAIR, UINSA dan STAIN Pamekasan.
Seminar nasional ini di hadirkan seorang pendongeng terkenal  yaitu kak Ariyo Zidni atau akrab disapa Kak Aio dari Yogyakarta, sebagai pemateri. Kak Aio sendiri bukan hanya seorang pendongeng, namun juga penulis buku cerita, direktur festival dongeng internasional indonesia, dan pendiri komunitas dongeng Indonesia. Didampingi oleh bapak rektor Universitas Trunojoyo Madura Dr. Drs. Ec. H Muh Syarif, M.Si serta bapak Yudho Bawono, S.Psi., M.Si (dosen psikologi Universitas Trunojoyo Madura) sebagai keynote.
“Melihat dari keadaan sekarang, kebanyakan mendongeng menggunakan gadget karena efek dari kemajuan teknologi yang semakin canggih. Melihat keadaan yang kritis ini, memunculkan suatu daya tarik untuk mengupasnya. Dan setelah dibuktikan ternyata terdapat hal-hal yang hilang ketika mendongeng menggunakan gadget. Di balik cara mendongeng manual ini terdapat banyak hal yang menguntungkan misalnya terdapat  kedekatan emosional, spiritual, serta orang tua/guru pun dapat mengetahui secara pasti perkembangan kecerdasan daya ingat dan daya tangkap buah hatinya.” Jelas Bapak Fajar Luqman Tri A, S.Pd M.Pd, selaku ketua pelaksana kegitan seminar nasional.
            Tema Madura mendongeng ini, diambil berdasarkan banyaknya data sejarah atau dongeng di Madura yang belum diketaui oleh masyarakat luas. Yang sebenarnya dapat dijadikan sebuah cerita yang didongengkan kepada peserta didik.
“Harapan dari terselenggarakannya Seminar ini, agar mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) utamanya, serta guru-guru se-Madura dapat menjadikan dongeng sebagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan dan  memiliki daya tarik untuk siswa/anak didik.” Tambah dosen PGPaud yang akrab dipanggil Pak Fajar itu.
“Sedang tujuan utama seminar ini adalah agar guru dapat menjadikan dongeng sebagai pembelajaran yang menarik dan sebagai cara untuk mengembangkan karakter yang terdapat dalam diri seorang peserta didik. Semetara itu, untuk mahasiswa PGPaud yaitu agar mereka dapat memberikan sebuah kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.” Terang Bapak Fajar yang ditemui di sela-sela acara berlangsung. (fi/ry)




Read more ...

Alamat Kami

Jln. Raya Telang - Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura

Follow Us

Designed lpmsinar Published lpmsinar_fkipUtm