Pancasila bukan lagi hal baru bagi rakyat Indonesia. Semua sendi-sendi negara ini diambil dari nilai-nilai Pancasila dan tidak boleh keluar dari itu. Aktivitas manusia tentunya tak bisa lepas dari Pancasila dan UUD’45. Hampir semua rakyat Indonesia hafal di luar kepala bunyi dari Pancasila. Bahkan di setiap gedung pemerintahan dan sekolah telah bertengger burung garuda di jajaran paling atas melebihi presiden. Namun kenyataannya saat ini Pancasila telah mati. Salah satu bukti matinya Pancasila juga menyentuh dunia pendidikan yang pada dasarnya merupakan elemen paling dekat dengan Pancasila .
Pancasila dikatakan mati hanya saat
diucapkan setiap kali upacara bendera, Pancasila dikatakan mati saat masih
banyak anak-anak yang memenuhi bus kota untuk meminta belas kasihan melepas
sekolahnya dan Pancasila dikatakan mati kala banyak kekerasan masuk dalam dunia
pendidikan. Pendidikan dewasa ini sedikit demi sedikit telah tersesat dari
ideologi Pancasila. Banyak yang telah mengetahui konsep Pancasila namun
pengetahuan tersebut belum merujuk ke dalam inti sari Pancasila itu sendiri.
Pancasila sebagai dasar negara tak
ayal berubah sebagai benda kusam peninggalan leluhur. Segala sesuatu yang
terkandung dalam sila suci itu tak ubahnya jadi tontonan. Hilir mudik individu
melupakan jejak sejarah mereka. Tak terhitung generasi emas bangsa gugur
berjatuhan. Bukan karena mereka kalah dalam perang dengan penjajah yang
mengakibatkan mereka jatuh. Namun lebih karena mereka jatuh akibat mental
mereka sendiri.
Pancasila telah ada semenjak 1 Juni 1945 namun beberapa
dekade terahir banyak terlihat bukti matinya Pancasila. Seperti pidato yang
disampaikan wakil ketua pengkajian MPR RI Hasanudin pada peringaratan hari
lahir Pancasila yang dilaksanakan di Blitar kemarin. Hasanudin menuturkan bahwa
Pancasila adalah konsensus dan cita-cita bangsa, sehingga Pancasila harus
dimaknai sebagai petunjuk arah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka
jelas terlihat saat kiblat Indonesia terlebih dunia pendidikan saat ini lebih
mengarah pada dunia kebaratan maka petunjuk itu mulai merapuh. Pancasila bukan
lagi menjadi petunjuk arah satu-satunya saat kaca pendidikan mulai mengarah
pada titik lain yang melenceng dari naruni bangsa.
Pendidikan merupakan salah satu wadah untuk menghidupi
kembali matinya pancasila. Pancasila yang telah ada menjadi sangat penting saat
tetap dijadikan poros utama dalam pelaksanaan sitem kependidikan. Secara
yuridis, Pancasila sesuai dengan Undang-Undang nomor 12 tahun 2011 sebagai sumber dari
segala sumber hukum dan secara sosiologis Pancasila mampu beradaptasi dengan
perubahan. Maka pendidikan saat ini benar-benar harus menggali hakikat
Pancasila yang sesungguhnya dan tidak terjebak dalam westernisasi
(kebarat-baratan) yang jelas-jelas bukan kepribadian Indonesia. Sifat Pancasila
yang tidak kaku kembali dihidupakan sebagai acuan utama dalam dunia pendidikan.
Pendidikan bukan lagi menjadi wahana agar terlihat keren dan mencari eksistensi belaka kala
yang digunakan adalah nilai Pancasila yang sesungguhnya. Saat Pancasila mampu
kembali hidup dari setiap sendi-sendi pendidikan di penjuru negeri ini
mengalahkan weternisasi yang kian menjamur di situlah letak Pancasila sebenar-benarnya.
Mental anak-anak negeri harus digodok samapi matang supaya tidak terjerat
arus perubahan. Pembenaran mental yang telah melenceng dilakukan sedini
mungkin. Sehingga Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Bab 2 tentang sistem
pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang terlaksana
dengan baik. Pancasila bukan lagi hanya mampu dilafalkan namun
diimplementasikan dalam proses pendidikan di Indonesia. Maraknya anak putus
sekolah kian bisa teratasi karena pendidikan bukan hanya untuk kaum elit negeri
saja dan kekerasan dalam dunia pendidikan tidak lagi terlihat karena
masing-masing punya pedoman yang sama.
Tidak mudah menghidupkan kembali Pancasila yang tergeser
perubahan. Butuh sebuah kejelasan tekad dan kerjasama multidisipliner dari
semua pihak. Indonesia mempunyai nilai gotong royong yang menjadi ciri khasnya.
Masih bisahkah rakyat menghidupkan Pancasila dengan bergotong royong dan
bahu-membahu ditengah arus westernisasi yang merajalela??
ak blog
BalasHapusak blog
deal with stress
earn money
best motivational quotes
digital marketing course
best health tips
ak blog
best general knowledge questions
best on page seo tips
ak blog
BalasHapusak blog
deal with stress
earn money
best motivational quotes
digital marketing course
best health tips
ak blog
best general knowledge questions
best on page seo tips