Seminar BEM Sedot Ratusan Peserta

(Doc. LpmSinar)

        (Warta-Sinar) Dasar negara merupakan sebuh acuan yang dibuat untuk menjadi pedoman dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai kita ketahui bersama dasar negara yang digunakan Indosia terdiri atas 5 sila atau biasa disebut dengan Pancasila. Namun, belakangan ini kemajuan teknologi dan persebaran informasi yang begitu pesat membawa dampak negatif sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mulai tergerus. Hal inilah yang menjadi latar belakang Badan Eksekutif Mahasiswa atau biasa disebut BEM Fakultas Ilmu Pendidikan menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Pancasila(8/12).

   Seminar yang bertempat di Gedung Pertemuan Universitas Trunojoyo Madura ini menyedot perhatian dari seluruh kalangan. Tercatat ada 800 peserta yang hadir mulai dari mahasiswa, guru, alumni serta masyarakat umum. 

    “Konsep awal kami sebenarnya acara berada di Cakra, namun melihat antusias dari peserta yang membludak. Panitia sepakat untuk memindahkan kegiatan ke Gedung Pertemuan.” Terang Ibrahim selaku Ketua Panitia.

    Acara yang dibuka secara simbolik dengan pemukulan gong oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan ini mengambil tema “Membangun Kesadaran Pentingnya Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Indonesia Melalui Pendidikan.”

    Pihak panitia mengatakan pemilihan tema berdasar karena krisis nilai Pancasila yang terjadi saat ini. Acara ini mendatangkan dua pemateri, yaitu Prof. Kacung Marijan serta Prof. Warsono. Alasan pihak panitia mendatangkan pemateri tersebut karena kedua pemeteri tersebut ahli dalam bidang yang mereka tekuni. 

    “Sebenarnya banyak tema yang kami tampung, namun kami merasa karena krisis nilai yang terjadi saat ini pihak panitia lebih memilih fokus untuk penanaman nilai Pancasila melalui pendidikan.” Pungkas mahasiswa semester 5 ini.

        Ketika ditanyai mengenai kendala yang dialami saat proses perencanaan kegiatan ini, ketua pelaksana mengaku konsep acara dibuat dua minggu sebelum hari pelaksanaan sehingga mengakibatkan panitia keteteran. 

   “Konsep acara dibuat dua minggu sebelum acara, itu waktu yang cukup singkat untuk mempersiapkan suatu kegiatan. Namun, Alhamdulillah semua lancar.” Terang ketua pelaksana.

  Harapan mahasiswa Prodi PGSD ini setelah diselenggarakan kegiatan semua harus sadar akan pentingnya nilai Pancasila sehingga dapat membangun dan memotivasi peserta agar menjadi manusia yang bermartabat.(al/wq)